Terlebih
jika posisi anda yang anda lamar anda seputar sales, marketing dan ataupun
konsultan. Bekerja sebagai ujung tombak perusahaan, pencetak omzet bagi
perusahaan, bertanggung jawab menjaga market share produk anda, baik nasional
maupun lokal. Terntunya kegagalan pasti pernah anda hadapi, ntah karena
kesalahan anda atau kesalahan situasi. Jadi bukanlah hal yang aneh jika User
mempertanyakan atau menganggap bahwa menanyakan bagaimana cara anda menangani
kegagalan saat wawancara kerja adalah hal yang penting.
Pada poin pertanyaan ini, pewawancara/User ingin mengetahui bagaimana karakter anda saat mengalami kegagalan, bagaimana anda mampu bangkit dari kegagalan, tidak merasa putus asa, dan apakah anda adalah seorang pembelajar yang baik, yang mau belajar dari kesalahan, dan mampu menggunakan kesalahan tersebut menjadi suatu keberhasilan di masa yang mendatang.
Memang membicarakan kegagalan jauh lebih susah dari menceritakan tentang keberhasilan dan pencapaian yang anda miliki tapi ada beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk menjawab pertanyaan berikut saat wawancara kerja.
Anda
coba cari suatu keadaan yang memang anda pernah gagal sebelumnya, tetapi anda
mampu bangkit dan menjadikan kegagalan tersebut sebagai pemicu semangat bagi
diri anda di masa depan yang lebih baik lagi.
Contoh Jawaban:
Saat
anda semester 1-4, anda banyak lalai dalam kuliah, dikarenakan situasi
perubahan saat masih sekolah ke dunia kampus, anda masih beradaptasi, lebih
banyak bermain bersama teman, sehingga nilai IPK anda lumayan jelek, 4 semester
yang artinya hampir setengah lama tempuh kuliah. Orang bilang sudah sangat
susah untuk memperbaiki IPK dan menjadi lebih baik lagi, tapi saya tetap
berusaha dan fokus, saya melewati semua prosesnya dengan baik, dan saya mampu
mengejar IPK saya seperti saat ini, anda bisa lihat sendiri di transkrip nilai
saya.
Suatu kali, diantara sekian banyak program yang pernah saya pimpin. Saya mendapat program promo untuk meningkatkan penjualan produk. Program ini bekerja sama dengan produk perusahaan lain sebagai bundling produk, penjualan meningkat, tetapi tidak signifikan. Controller mengeluarkan laporan bahwa margin produk turun di banding dengan tidak ada program. Saya sangat terpukul, dan merasa bersalah, saya tahu banyak faktor penyebab kegagalan yang terjadi, tetapi saya tidak suka mencari kambing hitam dari kegagalan ini, satu yang saya tahu, saya telah memahami alur penyebab kegagalan, sehingga kontrol pada sektor-sektor yang pernah membuat saya gagal akan saya lakukan lebih, ditambah dengan beberapa inovasi saat program yang hampir serupa yang sukses saya pimpin, akan memberi pengetahuan yang lebih baik bagi diri saya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon